Viral 3 Siswa SMP Aniaya 1 Siswi di Purworejo

Aksi Siswa SMP Melakukan Penganiayaan Terhadap Siswi Didalam Kelas


Liputan96.com, Jakarta Video berdurasi 30 detik yang berisi aksi persekusi tiga siswa SMP Muhammadiyah, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Korban persekusi diketahui bernama Cahya Anugraheni yang kini duduk di kelas 8 di SMP Muhammadiyah tersebut.

Kepala Sekolah SMP Muhamadiyah Butuh Purworejo mengakui memang ada siswanya bernama Cahya yang kerap mendapat perundungan. Tak hanya diejek, namun kerap dimintai uang oleh teman laki-lakinya.

"Sebelumnya saya sering katakan, sering saya panggil. Kamu itu orang normal, kamu harusnya lebih bagus daripada dia. Mengapa melakukan tindakan tidak terpuji. Saya sudah sering memberikan pembinaan sama anak yang melakukan itu," kata Ahmad.

Viral 3 Siswa SMP Aniaya 1 Siswi di Purworejo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons peristiwa perundungan tersebut. Dia menghubungi pihak kepala sekolah, bupati, dan beberapa pihak terkait akan kasus ini. Dia pun mengatakan kepolisian sudah menerima laporan tentang persekusi di Purworejo tersebut.

"Akun sy dibanjiri kejadian di salah satu SMP di Butuh Purworejo. Sy sdh telp kaseknya & dia sdh urus. Polisi juga sdh menerima laporannya. Bsk saya minta pengawas sekolah & dinas utk turun agar bicara dg ortu anak2 itu. Pak Bupati Purworejo jg sdh sy kontak. Sayangi temanmu!" tulis Ganjar Pranowo dalam akun Twitternya, @ganjarpranowo.

Kini ketiga siswa yang melakukan aksi perudungan telah ditetapkan tersangka dan dijerat UU Perlindungan Anak.

Video perundungan itu viral dan menjadi perhatian banyak kalangan. Dalam rekaman berdurasi sekitar 30 detik berisi adegan tiga siswa laki-laki yang masih teman sekelas korban tengah melakukan penganiayaan.

Penganiayaan dilakukan dengan cara memukul korban Judi Online.

Tampak, Cahya pertama dipukul menggunakan tangan pada bagian kepala, kemudian secara bergantian ketiga pelaku perundungan menendang hingga memukul menggunakan gagang sapu. Bagian pundak dan punggung korban jadi bagian tubuh paling sering terkena pukulan.

Mendapatkan perlakuan tersebut, Cahya yang merupakan siswi disabilitas hanya bisa terdiam dan tertunduk sambil menutup wajahnya.

Kendati dipukul hingga 10 kali, penganiayaan itu tidak mengakibatkan korban luka.

"Kemarin sudah visum. Hasilnya karena orangtua (Cahya) tidak terima, kita tunggu proses," kata Kepala Sekolah SMP Muhamadiyah Butuh Purworejo, Ahmad.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Hasil Tracing Telah Ditemukan 2 Balita Positif Corona

Viral Sepasang Abg Buat Mesum di Toilet Walikota Baubau

Polantas Ditabrak Saat Akan Melakukan Penilangan di Senayan